Skip to main content

MASA YANG PENUH PERUBAHAN (PART 1)

MAAF FOTONYA GAK SESUAI TEMA HAHA

Assalamualaikum wr wb! Welcome! Hello Everybody! NEXT!

Setelah gua lulus SMA, disinilah masa yang bisa dibilang banyak banget hal-hal yang berubah *masa sih*, dari masa-masa yang gua jalanin sebelumnya yang yaaa bisa dikatakan gak teralu beda, which is SD sampe SMA, soalnya abis gua lulus SMA ada aja yang beda.

Waktu SMA pasti banyak banget kenangan yang bisa diinget dan kita rasain sampe sekarang *kenangan SMA L*, soalnya kebanyakan orang juga bilang masa SMA itu masa yang indah buat dijalanin, apalagi ada doi hehe. Yap, bisa dibilang sih emang kayak gitu. Tapi gua gak mau bahas masa SMA gua, maybe next time aja.

Sekarang yang mau gua bahas itu perubahan dari diri gua sendiri setelah lulus SMA sama lingkungan yang ada disekitar gua.

Abis lulus, gua bikin komitmen buat diri gua sendiri, komitmennya itu *rahasiaaa*dan alhamdulillah, komitmen itu masih gua pegang sampe sekarang dan juga salah satu yang bikin pribadi gua berubah, walaupun gak banyak. Orang bilang kalo diri kita berubah-ubah berarti kita masih belum bisa nemuin jati diri, bener gak?. Gua sih gak bisa bilang itu salah atau bener, tapi menurut gua sendiri kalo berubahnya itu bukan jadi power ranger ya gak masalah hahaha *kidding*, maksudnya kalo lebih ke mencari hal-hal baru yang positif di dunia, itu sih wajar dan bukan berarti dia belum nemu jati diri dong.

Kenapa? Kita kan hidup di dunia, dunia ini luas, hak semua makhluk hidup yang diciptakan tuhan buat explore apa yang dia mau *suka sok bijak gitu nih*.

But, don’t forget to choose one thing that you really like it *sok english ni orang*, buat jadi patokan hidup kita nanti *bener juga lu*.

Berubah *go go power ranger*, kata yang menurut gua harus kita inget setiap saat. Kenapa? Soalnya dengan ngerubah diri kita jadi lebih baik lagi, itu bagus buat kedepannya *ya kedepan mana ke’*.

Perubahan yang gua alamin sendiri setelah lulus SMA sih memang belum banyak dan lebih ke percayadiri aja, sama berani ngungkapin pendapat *gak sering juga*, dll *ada deh*. Honestly gua itu kan orangnya introvert (tertutup), tapi bukan berarti tertutup itu gak mau bersosialisasi sama orang lain.

Introvet itu lebih ke arah merhatiin dan ngamatin orang-orang disekitar gitu, ya jadi sebelum tingkat kepercayaan diri gua nambah, kerjaan gua cuma ngeliatin orang aja gitu, apa lagi ngeliatin cewe haha *gak berguna dasar*.

Soalnya nih orang Introvert kayak gua itu biasanya malu buat mulai sesuatu. Bisa dibilang bingung mau ngomong apa dulu kalo ketemu orang. Ya itu sih dulu *emang sekarang gak?* “masih, tapi sedikit haha”.

Okay NEXT! Lulus SMA gua mutusin buat kuliah, tapi awalnya sih gak, gua lebih pengen pilih kerja dulu, ya karena nyari kerja lumayan susah, seketika pikiran dalam otak gua berkontraksi membentuk sebuah oraganisasi dan bermusyawarah kemudian membuat sebuah kesepakatan hingga akhirnya keputusan gua berubah, mending langsung lanjut kuliah aja haha. Gua kuliah disalah satu perguruan tinggi di Jakarta, gua mikir nih pasti kehidupan disana beda sama di Tangerang dan bakal banyak perubahan.

Setelah gua kuliah ternyata memang banyak hal yang berubah di Jakarta, dari orang-orang yang ada di sekitar sana sama di kampusnya. Orang-orang di Jakarta lebih ke arah spontanitas atau blakblakan buat ngomong apa yang mau mereka omongin, ya jadi apa aja diomongin sama mereka itu sih menurut gua, beda sama orang-orang di Tangerang *gak jauh beda maksudnya haha*.

Terus kalo buat anak-anak kampusnya sih, ya namanya juga mahasiswa jadi pola pikir mereka lebih kritis sama segala sesuatu, selain orang-orang yang kritis, gua juga ngerasain perubahan kalo ternyata gua bisa sekelas sama orang yang jauh lebih tua dari gua dan itu jarang banget waktu kita SMA.
Tapi ada perubahan yang paling parah...

Okay gua rasa cukup sampe disini dulu, gua udah ngetik semua yang mau gua ceritain dan ternyata gua cerita panjang banget, takut kalian bosen bacanya jadi gua bagi dua aja, next story soon!

Okay that’s not all from me! See you next guys!

Comments

Popular posts from this blog

CONTOH KASUS TRADISI SOSIO-KULTURAL DALAM TEORI PENGELOLAAN IDENTITAS

Sebelum membahas contoh kasus dalam tradisi sosio-kultural, sebelumnya kita simak sedikit penjelasan mengenai  tradisi sosio-kultural dan teori pengelolaan identitas. TRADISI SOSIO-KULTURAL (Komunikasi adalah ciptaan realitas sosial) Pendekatan Sosiokultural terhadap teori komunikasi menunjukkan cara pemahaman kita terhadap makna, norma, peran, dan peraturan yang dijalankan secara interaktif dalam komunikasi. Tradisi ini menjelaskan juga bahwa realitas bukanlah seperengkat susunan di luar kita, tetapi dibentuk melalui proses interaski di dalam kelompok, komunitas, dan budaya. (Littlejhon, 2014: 65). TEORI                   : Teori Pengelolaan Identitas (Tadasu Todd Imahori dan William R. Cupach) Teori Pengelolaan Identitas (menunjukkan bagaimana identitas terbentuk, terjaga, dan berubah dalam hubungan. Dalam membentuk identitas sebuah hubungan, perbedaan budaya terlihat jelas ketika terjadi komunikasi intercultural (inter...

TEORI PROPAGANDA

hoboken411.com 1.    DESKRIPSI TEORI Istilah “propaganda” yang berasal dari Gereja Katolik Roma semula berarti penyebaran informasi. Dalam era reformasi protestan Martin Luther menggunakan propaganda untuk membentuk sikap anti gereja. Terrence Qualter mendefenisikan propaganda sebagai “..usaha yang disengaja oleh beberapa individu atau kelompok melalui pemakaian instrumen komunikasi dengan maksud bahwa pada situasi tertentu reaksi dari mereka yg dipengaruhi adalah seperti apa yang diinginkan oleh sang propagandis..”. Sedangkan menurut Harold Lasswell : “technique of changing attitudes and behaviors by manipulating symbols”. Sedangkan menurut Encylopedia Britannica propaganda adalah effort to manipulate other people’s beliefs, attitudes, or actions by means of symbols. Karya Klasik Lasswell, Propaganda Technique in the World war (1927) mengajukan salah satu usaha hati-hati yang pertama kali mendefenisikan Propaganda: “Propaganda semata merujuk pada control opini den...

TRADISI-TRADISI TEORI KOMUNIKASI

1.       TRADISI SOSIO-PSIKOLOGI (Komunikasi sebagai pengaruh antar pribadi) Tradisi sosio-psikologi merupakan contoh dari perspektif ilmiah atau objektif. Dalam tradisi ini, kebenaran komunikasi dapat ditemukan dengan dapat ditemukan dengan teliti – penelitian yang sistematis. Tradisi ini melihat hubungan sebab dan akibat dalam memprediksi berhasil tidaknya perilaku komunikasi. Pandangan psikologis ini melihat manusia sebagai kesatuan lahiriah dengan karakteristik yang mengarahkannya kepada perilaku mandiri (Littlejhon: 63) TEORI                   : Teori Atribusi (Fritz Heider) Teori Atribusi (Teori atribusi bermula dengan gagasan bahwa setiap individu menvoba untuk memahami perilaku mereka sendiri dan orang lain dengan mengamati bagaimana sesungguhnya setiap individu berprilaku (Littlejhon: 101)) KONSEP TEORI : *Teori ini membahas mengenai pemahaman indivi...